Ariston Esa on the blog

CARA MUDAH MENYUSUN SKRIPSI: Manganalisis, Membahas dan Menyimpulkan Penelitian

Posted on: September 29, 2008

Selangkah lagi Anda akan menyelesaikan penelitian Anda. Pada tahap terakhir ini, kualitas penelitian Anda akan ditentukan. Sebagaimana tips sebelumnya, pada tahapan ini tetaplah “FOKUS” dan jaga alur “BENANG MERAH”. Pasti hasil penulisan skripsi Anda memuaskan.

MENGADU WAWASAN DALAM ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Ini adalah tempat dan saatnya Anda mengerahkan seluruh daya pikiran dan kecerdasan untuk membuktikan karya Anda layak disebut Skripsi atau ‘Karya Ilmiah’. Pada umumnya bagian ini terbagi menjadi 3 bagian besar.

 

A.   Gambaran Umum

Anda perlu menggambarkan dengan jelas mengenai kondisi lapangan tempat Anda meneliti ataupun obyek penelitian Anda. Berikut tip-tip yang bisa Anda praktekkan:

1.  Dengan gambaran umum yang jelas, diharapkan pembaca akan dengan mudah mengerti mengenai apa yang Anda teliti, mengapa Anda meneliti dan masalah apa yang Anda ingin pecahkan.

2.  Buatlah gambaran umum ini secukupnya. Gambaran Umum yang terlalu panjang akan melelahkan pembaca dan penguji.

3.  Pada skripsi mahasiswa dengan pendekatan metode studi kasus dan deskriptif, sering dijumpai gambar struktur organisasi lengkap beserta pembagian tugasnya (job description). Sebetulnya struktur organisasi maupun job description hanya perlu dipaparkan pada studi kasus yang berhubungan dengan tema Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi maupun Pusat Pertanggungjawaban (responsibility centre). Selain tema-tema di atas, tampaknya kecil kemungkinan adanya hubungan antara struktur organisasi dengan skripsi Anda.

4.  Sekali lagi jangan membuat gambaran yang kabur atau menjiplak kata-kata klise dari skripsi yang lain.

5.  Jaga ‘benang merah’ dalam gambaran umum agar sesuai dengan topik, judul dan perumusan masalah pada bagian-bagian awal.

 

B.   Analisa

Proses ini dapat dilalui dengan mudah, terutama bila kita melakukan penelitian secara empiris, karena banyak alat uji dan pengukuran yang sudah menyediakan hasil analisa data. Analisa akan sedikit lebih rumit bila Anda mengambil suatu studi kasus dalam karya ilmiah Anda.  Hal ini disebabkan karena Anda harus melakukan sendiri analisa yang dibutuhkan agar sesuai dengan pendekatan dan metodologi ilmiah yang telah Anda tentukan di awal.

 

Lakukan tahap ini dengan telaten dan sungguh-sungguh. Perhatikan jumlah hipotesa Anda maupun faktor-faktor yang Anda teliti, bila skripsi Anda bersifat studi kasus. Jangan sampai ada hipotesa dan faktor-faktor yang terlewati.

Hasil analisa yang diperoleh dari alat uji statistik, misal SPSS maupun Amos, Anda rangkum dengan baik, sehingga hasilnya tidak akan terlalu panjang. Bila perlu rangkum hasilnya dalam bentuk tabel. Hasil uji statistik dengan hipotesa yang cukup banyak dapat dibaca dengan lebih jelas bila disusun sebagai tabel. Anda tidak usah kuatir kehilangan detil hasil perhitungan Anda, semuanya bisa Anda letakkan di lampiran.

 

Terjemahkan hasil analisis uji statistik Anda dalam bahasa sehari-hari. Ingat tujuan Anda menulis skripsi adalah menjadikan orang lain paham dengan penelitian Anda, bukan membuat pembaca semakin lebih bingung.

 

Namun bagi yang mengambil pendekatan studi literatur. bagian ini bisa dihilangkan dan Anda bisa langsung masuk dalam bagian pembahasan.

 

C.   Pembahasan

Pada bagian ini Anda dituntut untuk menjelaskan hasil penelitian dan analisa data yang Anda lakukan. Disinilah kajian teori yang lengkap akan sangat membantu Anda apabila terjadi ‘anomali’ atau hasil perhitungan data yang menyimpang dari penelitian terdahulu maupun dari ‘kondisi ideal teori’. Dalam bagian ini pula diharapkan Anda bisa menunjukkan bahwa sebenarnya Anda layak untuk diakui telah menguasai suatu bidang ilmu tertentu. Beberapa hal yang harus Anda hindari dari bagian ini:

 

1.  Membuat pembahasan terlalu sedikit sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami cara berpikir, langkah penelitian dan hasil yang Anda dapatkan. Ingat Anda harus membahas hasil hipotesa maupun faktor-faktor dalam penelitian Anda, satu demi satu. Jangan ada yang terlewat.

2.  Mengulang apa yang Anda tulis pada bagian analisa. Analisa dan pembahasan adalah bagian yang berbeda.

3.  Menggunakan kalimat-kalimat panjang. Gunakan kalimat yang pendek namun jelas. Praktekkan pola yang diajarkan guru bahasa Indonesia Anda, S-P-O-K atau K-S-P-O. Penggunaan anak kalimat yang terlalu banyak akan membingunkan pembaca.

4.  Tidak menuliskan argumen yang menjelaskan mengapa hasil penelitian Anda bertentangan dengan teori dalam Tinjauan Pustaka. Bila hasil penelitian Anda sejalan dengan teori, sampaikan bahwa teori tersebut telah dibuktikan dalam penelitian Anda.

5.  Membuat simpulan saat dilakukan pembahasan.

6.  Menulis argumentasi tanpa didukung teori secara kuat. Bila ada argumen yang Anda butuhkan tapi belum didukung teori, segera tambahkan teori tersebut dalam Tinjauan Pustaka.

 MENJAWAB PERMASALAH DENGAN SIMPULAN

Akhirnya kita tiba di bagian akhir. Buatlah simpulan dari hasil penelitian Anda sebagai jawaban dari permasalahan yang Anda rumuskan sebelumnya. Jangan membuat simpulan yang terlalu panjang dan mengada-ada, terlebih yang tidak ada sangkut pautnya dengan bagian pembahasan dan hasil analisa data yang ada.

Simpulan harus bisa mencerahkan dan memberikan masukan yang bermanfaat bagi pembaca dan penulis penelitian berikutnya, yang akan menggunakan karya Anda sebagai bahan acuan.

Untuk memulai sesuatu memang tidak mudah, namun bila semua sudah dijalani, kita akan sampai pada akhir yang membahagiakan. SELAMAT BERKARYA.

Saya mengharapkan agar sharing ini bermanfaat bagi Anda. Saya tunggu kritik dan sarannya. (Fin).

14 Responses to "CARA MUDAH MENYUSUN SKRIPSI: Manganalisis, Membahas dan Menyimpulkan Penelitian"

Terimakasih infonya bosss.
Tambah terus ya
Sukses!

Terima kasih…mudah-mudahan saya bisa sharing lebih banyak…

do you mind if you creat the best artickel

Swanster can you be more specific…what do you mean by article is it popular article or journal?

TERIMAKASIH ANDA TELAH MENYUAPKAMI

wah terimakasih ,, mantap.
apakah kmu dosen ? hehe

emang apa bedanya artikel ma jurnal?

Sebetulnya istilah itu dapat saling menggantikan. Tapi biasanya artikel lebih bersifat memberikan wawasan secara sekilas, tidak merupakan hasil analisis yang mendalam. Sebaliknya jurnal umumnya menggunakan metode dan analisis yang lengkap.

terima kasih,,saya masih bingung,,klo hasil penelitiannya,bertolak belakang dg acuan penelitian sebelumnya atau hipotesis saya,maka perlu kita sampaikan mengapa itu bisa terjadi

Tidak masalah hasil penelitian kita berbeda dengan yang penelitian sebelumnya. Itu malah bagus, apalagi bisa dicari alasan yang kuat mengapa hasilnya berbeda. Tapi perlu dipastikan bahwa saat mengolah data tidak ada kesalahan.

bagaimna cara membahas lebih lnjut hasil penelitian yang menyimpang dengan penelitian terdahulu dengan baik dan benar ? hasil saya secara parsial hipotesanya tertolak !

Pertama yang perlu dilihat adalah uji modelnya (F-test) kalau hasilnya signifikan berarti model sudah benar. Sekarang lanjut ke uji t (parsial), bila nilai alfanya yang signifikan artinya ada yang salah dengan datanya. Coba dicek kembali data yang diinput atau rumus yang digunakan untuk perhitungan. Bila tidak ada yang aneh, mungkin saja terjadi gejala multikolinearitas. Bila kesalahan perhitungan tidak ketemu, perbedaan hipotesis dengan penelitian terdahulu bisa saja disiasati dengan mencari teori lain yang bisa menjelaskan fenomena yang dihadapi. Dari pengalaman saya bila penelitian yang dibaca sudah cukup banyak, biasanya kita akan menemukan hasil yang menyimpang dari hipotesis normal. Penelitian seperti ini bisa dijadikan argumen pendukung. Semoga sukses.

terima kasih, artikelnya sangat membantu, lanjutkan, (y)

terima kasih atasilmu yang anda samaikan semiga anda dalam lindungantuhan YMK dan ilmu yang bermanfaat ini dapat memberikan pencerahan yang beguna

Leave a reply to aristonesa Cancel reply